Pengertian Human Capital Menurut Para Ahli yang Perlu dipahami

Posted Leave a commentPosted in Human Capital

Pengertian Human Capital menurut para Ahli yang perlu kalian ketahui akan di bahas di artikel ini, simak dan pahami materinya. Human Capital itu merupakan konsep yang menjelaskan manusia dalam organisasi dan bisnis merupakan asset yang penting dan beresensi yang memiliki sumbangan terhadap pengembangan dan pertumbuhan sama seperti halnya asset fisik seperti mesin dan modal kerja. Sikap dan skill dan kemampuan manusia memiliki konstribusi terhadap kinerja dan produktivitas organisasi. Pengeluaran untuk pelatihan, pengembangan, kesehatan dan dukungan merupakan investasi dan bukan hanya biaya tapi merupakan investasi.

Mayo mengartikan bahwa Human Capital merupakan nilai tambah bagi perusahaan dalam perusahaan setiap hari. Melalui motivasi, komitmen, kompetensi, serta efektivitas kerja tim. Nilai tambah yang dapat dikontribusikan oleh pekerja berupa : pengembangan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan, pemindahan pengetahuan dari pekerja ke perusahaan serta perubahan budaya manajemen. Di tengah laju perkembangan IT dan ilmu pengetahuan yang semakin masif dan canggih. Organisasi atau perusahaan menyadari bahwa alasan memilih Human Capital untuk daya kemampuan karyawannya memiliki dampak signifikan terhadap kemampuan bisnisnya untuk berkembang.

Beberapa Pengertian Human Capital Menurut Para Ahli

Pengertian human capital menurut para ahli

  1. Menurut James Hatch (Enterprise Magazines, 15 November 1999)
    Pengertian Human Capital menurut para Ahli yang pertama yaitu menurut James Hatch. Mendefinisikan Human Capital sebagai segala sesuatu mengenai manusia (tenaga kerja), intelektual, pengetahuan, dan pengalaman mereka. Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk dan menyediakan jasa.
  1. Menurut Matthewman J. dan Matignon F.
    Human Capital adalah akumulasi pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan atribut-atribut kekuatan pekerja lainnya yang relevan di dalam kekuatan pekerja sebuah organisasi dan memacu produktivitas, kinerja, dan pencapaian tujuan strategis.
  1. Menurut Becker
    Human Capital artinya, bahwa manusia bukan sekedar sumber daya namun merupakan modal (capital) yang menghasilkan pengembalian (return) dan setiap pengeluaran yang dilakukan dalam rangka mengembangkan kualitas dan kuantitas modal tersebut merupakan kegiatan investasi.
  1. Menurut Malhotra dan Bontis
    Human Capital merupakan kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, inovasi, dan kemampuan seseorang untuk menjalankan tugasnya sehingga dapat menciptakan suatu nilai untuk mencapai tujuan.
  1. Menurut Davenport
    Human Capital menurut Davenport sebagai seluruh usaha yang dibawa tenaga kerja untuk diinvestasikan dalam pekerjaan mereka. Termasuk juga didalamnya kemampuan, tingkah laku, semangat dan waktu.
  1. Menurut Marlina, 2012
    Human Capital atau modal manusia adalah sebuah sistem untuk memperbaiki kinerja karyawan dan perusahaan. Pengaruh terbesarnya pada kompetensi utama perusahaan. Teori modal manusia menganggap bahwa profit bisnis berkembang dan berkelanjutan ketika perusahaan mampu menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik ketimbang yang ditawarkan para pesaingnya. Dengan kata lain perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Keunggulan yang berlangsung lama dan bersinambung selalu berorientasi pada dinamika kebutuhan pelanggan.
  1. Menurut Stewart 1997
    Pengertian Human Capital menurut para Ahli yang terakhir yaitu menurut Stewart. Mengartikan bahwa Human Capital itu sebagai manusia itu sendiri yang secara personal dipinjamkan kepada perusahaan dengan kapabilitas individunya, komitmen, pengetahuan, dan pengalaman pribadi.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian Human Capital Menurut Para Ahli di atas. Bahwa Human Capital artinya adalah sebuah sistem untuk memperbaiki kinerja karyawan dan perusahaan melalui peningkatan intelektual, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman mereka. Human Capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik. Berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Konsep Human Capital dari sudut pandang karyawan, dimana masing‐masing individu dituntut untuk mengembangkan dan mengelola modal manusia mereka sendiri untuk memaksimalkan pengembalian yang dapat mereka peroleh.

Diharapkan, hasil penelitian artikel pengertian Human Capital menurut Para Ahli ini dapat bermanfaat untuk yang membacanya. Semoga dapat memberikan masukan bagi perusahaan. Dalam rangka mempersiapkan SDM yang lebih berkualitas dan meningkatkan kinerja karyawan sehingga kinerja perusahaan meningkat.

Perbedaan Human Resource dan Human Capital

Posted Leave a commentPosted in Human Capital

pernedaan human resource dsn human capital

Berikut Pada artikel ini saya akan membahas mengenai perbedaan Human Resource dan Human Capital. 

HR atau Human Resource bekerja untuk memberikan sebuah pemahaman bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang dapat beradaptasi dan juga bertransformasi dalam hal mengelola diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Perlu diketahui bahwa Human Resource merujuk pada sebuah pemahaman manusia yang merupakan bagian dari suatu organisasi.

Sedangkan Human Capital sendiri bekerja memberikan pemahaman bahwasannya manusia merupakan sebuah aset organisasi yang dapat dikembangkan sebagai portofolio organisasi. Human Capital ialah sebagai sekumpulan dari pengetahuan, keahlian, dan juga kapabilitas yang dimiliki pegawai untuk memberikan sebuah solusi.

Perbedaan HR dan HC

Terdapat 3 aspek perbedaan dari Perbedaan Human Resource dengan Human Capital. Berikut ini ke tiga aspek tersebut :

Dari segi aspek Human Resource Human Capital
Sudut pandangnya Memandang karyawan sesuai sebagai sumber, dan akan habis jika dipakai Memandang karyawan sebagai aset, dapat diperkaya dan memberi keuntungaN.
Fokus Memfasilitasi kebutuhan karyawan termasuk kesejahteraan Pengembangan SDM agar nilainya semakin bertambah dan dapat berkontribusi secara maksimal
Ukuran Hanya berfokus pada kinerja kontribusi karyawan tanpa analisis mendalam demi perkembangan perusahaan. Sangat mengutamakan perkembangan SDM dan perusahaan.

Perbedaan Definisi dan Fungsi keduanya adalah sebagai berikut :

Human Resource Human Capital
Manusia adalah sumber daya Manusia adalah aset perusahaan
Fungsi karyawan sebagai pendukung kegiatan industri mencapai laba Fungsi karyawan sebagai kunci organisasi untuk berkembang
Tenaga kerja semakin “habis” seiring waktu Tenaga kerja bisa semakin bernilai seiring waktu
Perusahaan terus mengoptimalkan kinerja karyawan Perusahaan terus menambah value karyawan
Anggaran karyawan adalah biaya Anggaran karyawan adalah investasi
Sebagai sumber daya, karyawan diukur dari kinerjanya Sebagai aset, karyawan diukur dari pengembangan nilainya

Perbedaan menurut Para Ahli

Berikut Perbedaan HR dengan HC menurut Gunawan Tjokro :

  1. Perbedaan dari segi paradigma dari segi paradigma yaitu HCM memandang SDM (Sumber Daya Manusia) sebagai sumber kunci organisasi, sementara HRM memandang SDM hanya sebagai sumber daya pendukung.
  2. HCM menfokuskan diri dalam langkah-langkah strategis untuk memaksimalkan talenta guna menciptakan nilai (creating value) untuk dapat mengarahkan dan mengakselerasi strategi bisnis sedangkan HRM berfokus pada pada menambah nilai (add value) dengan memastikan bahwa pengelolaan SDM mendukung pelaksanaan strategi bisnis.
  3. Dari segi pengukuran efektivitas kontrubisi SDM terhadap pencapaian organisasi. HCM memandang penting sekali diketahui tingkat efektivitas pengelolaan human capital dalam pencapaian organisasi. Mengingat dari hasil pengukuran ini akan ditentukan arah strategi HCM organisasi. Karenanya pengembangan measurement tools dalam HCM menjadi penting. Bila dibandingkan dengan HRM, pengukuran kontrubisi tersebut diatas sebenarnya sudah ada tetapi tidak sekuat di HCM.

Perbedaan HRM dengan HCM menurut Andrew Mayo, Professor of Human Capital Management dari Middlesex University :

  1. Berbeda pada penekanan dari “The value of people and what they produce” (nilai manusia dan apa yang mereka hasilkan) dibandingkan dengan fokus dari Fungsi Human Resources itu sendiri.
  2. Fokus HCM Menilai dampak dari praktek People Management dan kontribusinya pada ukuran garis batas terendah dari performa kinerjanya.

Menurut Kearns :

HC adalah menciptakan Nilai seseorang dan tidak merupakan overhead, sedangkan di HR dimana orang-orang diangap signifikan sebagai biaya dan harus dikelola.

 

Perbedaan HCM dan HRM Keduanya yang Perlu Diketahui

Posted Leave a commentPosted in Human Capital

Perbedaan HCM dan HRM ini keduanya berhubungan dengan karyawan, meski terlihat sama, ada perbedaan HRM dan HCM yang harus Anda ketahui. HCM sendiri adalah singkatan dari Human Capital Management dimana sering dikenal sebagai serangkaian organisasi yang lebih komprehensif. Sedangkan HRM adalah Human Resources Management yaitu departemen dalam perusahaan yang mana memiliki fungsi untuk bisa mengembangkan dan menjamin kesejahteraan sumber daya manusia di dalamnya.

Human capital management memandang bahwa sumber daya manusia adalah aset berharga untuk perusahaan. Apabila dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. HCM memberi perhatian lebih ke kemampuan SDM yang mana nantinya skill atau kemampuan ini akan dikembangkan dengan cara training, pendidikan dan lain-lain.

Sedangkan HRM lebih kepada memfasilitasi karyawan untuk mendukung kinerja mereka. Memastikan bahwa segala kebutuhan karyawan dapat terpenuhi. Juga memastikan bahwa karyawan dapat hidup sejahtera. HRM memfasilitasi karyawan demi mencapai tujuan perusahaan. Secara garis besar HRM merupakan strategi atau rangkaian langkah-langkah dan pendekatan untuk mengelola atau menggunakan sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai suatu tujuan/goals yang ditetapkan perusahaan/organsasi.

Perbedaan HCM dan HRM dari segi paradigma yaitu HCM memandang SDM (Sumber Daya Manusia) sebagai sumber kunci organisasi. Sementara HRM mamandang SDM hanya sebagai sumber daya pendukung. HCM menfokuskan diri dalam langkah-langkah strategis untuk memaksimalkan talenta guna menciptakan nilai (creating value). Untuk dapat mengarahkan dan mengakselerasi strategi bisnis sedangkan HRM berfokus pada pada menambah nilai (add value) dengan memastikan bahwa pengelolaan SDM mendukung pelaksanaan strategi business perusahaan/organisasi. Dari segi pengukuran efektivitas kontrubisi SDM terhadap pencapaian organisasi. HCM memandang penting sekali diketahui tingkat efektivitas pengelolaan human capital dalam pencapaian organisasi perusahaan.

Perbedaan HCM dan HRM yang harus diketahui

Perbedaan HCM dan HRM
Perbedaan HCM dan HRM

Dilihat dari Fungsinya

Fungsi HCM sendiri adalah untuk mengelola dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia untuk bisa meningkatkan kinerjanya. ini juga digunakan untuk bisa mengelola dan mengembangkan kemampuan karyawan supaya bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi terutama dalam bekerja.

Fungsi HRM adalah untuk melakukan organisasi, perencanaan, directing dan juga melakukan pengontrolan. Setiap sumber daya manusia yang akan masuk ke perusahaan bisnis ini harus mengikuti training. Juga pembekalan terlebih dahulu tujuannya untuk mencetak karyawan yang sesuai dengan visi maupun misi perusahaan.

Perbedaan HCM dan HRM Dari Sudut Pandang

Dari segi HCM memandang bahwa karyawan ini merupakan aset yang berharga bagi perusahaan. Sudut pandang ini ada tiga, pertama adalah manusia atau karyawan itu sendiri, kedua adalah modal dan ketiga adalah fasilitas perusahaan. Human Capital Management ini memiliki prinsip berupa perusahaan memberikan nilai tambah kepada karyawan.

Sudut pandang HRM saat seseorang sudah bergabung dengan perusahaan. Maka semua sumber daya yang ada pada dirinya tersebut harus mampu dioptimalkan supaya perusahaan bisa mendapatkan manfaat yang besar dari dirinya tersebut. Artinya adalah selama sumber daya karyawan masih ada harus dioptimalkan menjadi lebih baik dan lebih besar lagi.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan HCM dan HRM adalah HCM memandang SDM sebagai sumber kunci organisasi, dan orang dengan mengunakan strategi dengan alat ukur untuk menciptakan nilai (creating value). Sehingga dapat mengarahkan dan mengakselerasi strategi bisnis dan tidak mengangap manusia sebagai biaya. Sedangkan HCM memandang SDM sebagai sebagai sumber pendukung dari suatu organisasi. Orang dianggap sebagai biaya dan harus dikelola dengan strategi beserta alat ukur yang sudah ada sebelumnya. Namun keduanya memiliki kesamaan yakni menangani dan juga mengelola SDM sebaik mungkin agar bisa memnuhi kebutuhan perusahaan. Demikian adalah pengertian singkat tentang HRM dan HCM yang masing-masing memiliki manfaat dan keuntungan yang berbeda.

 

Baca Juga Pengertian Human Capital

Sertifikasi ToT BNSP

Pekerjaan Human Capital yang harus kamu tahu

Posted Leave a commentPosted in Human Capital

Pada artikel ini saya akan membahas mengenai pekerjaan Human Capital. Yuk simak untuk mengetahui beberapa pekerjaan Human Capital.

pekerjaan human capital

Rekrutmen

Proses ini meupakan cara memilih orang yang memenuhi syarat pekerjaan semua perusahaan dalam industri apa pun bisa mendapatkan keuntungan dari kontingensi atau mempertahankan perekrut profesional.

Seorang Business Owner, biasanya dimintai untuk memenuhi kebutuhan karyawan pada sebuah Dept dalam perusahaan Kamu pada waktu yang singkat? Nah hal ini Umumnya yang dilakukan dengan memasang iklan di media massa, portal-portal lowongan pekerjaan dan lainnya. Hal ini tidaklah salah tetapi jika hal ini dilakukan maka dana yang dibutuhkan akan lebih banyak. Disinilah seorang Human Capital akan lebih banyak menyita waktu dan tenaganya dalam hal menyeleksi seorang kandidat.

Bertanggung jawab dalam menentukan tugas dari Masing-Masing Karyawan

Pada sebuah perusahaan pastinya memiliki banyak karyawan dengan masing-masing posisi yang sudah  pasti memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda.

Ketika Kamu sudah mendapatkan karyawan-karyawan baru yang siap bekerja, lalu langkah selanjutnya adalah membuat tanggung jawab tersebut. Hal ini dilakukan agar nantinya karyawan – karyawan tersebut telah memiliki job description yang jelas.

Mengukur Beban Kerja Karyawan

Hal ini dilakukan Ketika organisasi semakin berkembang, biasanya akan ada permintaan tambahan orang untuk melakukan pekerjaan yang juga semakin berkembang. Dalam hal ini, sebenarnya peran Human Capital departemen sangatlah krusial untuk menganalisa kebutuhan riil yang ada. Ini dilakukan untuk dapat menjawab Apakah memang sudah waktunya menambah personil baru, atau hanya cukup melakukan kebijakan overtime bagi SDM tertentu.

Validasi Data

Dalam hal validasi data ini sudah semestinya orang di departeman Human Capital Kamu, pasti sudah mengetahui, bahwasannya pekerjaan di dept Human Capital sangatlah membutuhkan ketelitian yang akurat atas data yang ada. Misalnya seperti, departemen Human Capital umumnya berperan besar dalam pengurusan proses pendaftaran atau juga saat terjadi klaim jaminan sosial, dimana terkadang terjadi miss-data, yaitu data yang diberikan tidak tepat atau hanya salah tulis atau juga ketik sehingga tidak sesuai dengan dokumen resmi yang ada, meskipun tak jarang kesalahan juga terjadi dari pihak provider.

Penggunaan Teknologi

Tanpa kita sadari, banyak sekali paper work di dept Human Capital yang harus dilakukan oleh tim Human Capital Kamu. Biasanya seorang business owner juga dapat kembali melakukan pengecekan, apa saja paper-work yang dibutuhkan? Adakah yang dapat bergeser pada teknologi? Karena ketika zaman sudah semakin maju, banyak sekali pekerjaan tersebut cukup dilakukan melalui penggunaan teknologi informasi, karena dapat menghemat kertas yang harganya juga semakin meningkat terus, serta membutuhkan tempat penyimpanan dokumentasi yang menghabiskan tempat di kantor.

Job Desc dalam Struktur Organisasi

Analisa Jabatan merupakan salah satunya akan menghasilkan Job Desc bagi setiap karyawan yang ada, dimana sebenarnya perusahaan dapat mengatur siapa saja yang akan mengerjakan apa, uraiannya seperti apa saja, target kerja dan hasil yang diharapkan seperti apa pula.

Lalu pertanyaanya akan berlanjut, yakin bahwa tidak ada tumpang tindih pekerjaan diantara para Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada? Dan bila suatu saat kita menjumpai 2 orang mengerjakan hal yang sama, ataupun bahkan tidak ada yang mengerjakan hal tersebut sama sekali, maka patut diduga bahwa Job Desc yang ada merupakan sumber berkurangnya profit dari perusahaan. Kenapa bisa begitu? Ya hal itu karena artinya kita memberi upah kepada 2 orang yang berbeda posisinya, tapi tumpang tindih mengerjakan 1 hal yang sama.

Sekianlah pembahasan artikel mengenai pekerjaan Human Capital ini semoga dapat menambah ilmu pengetahuan kalian mengenai pekerjaan Human Capital.

 

 

Permasalahan Human Capital di Indonesia

Posted Leave a commentPosted in Human Capital

Permasalahan Human Capital seringkali terjadi dalam dunia Human Capital di Indonesia. Ada beberapa faktor ataupun penyebab yang menjadi Permasalahan Human Capital ini. Sebelum itu mari kita pahami apa itu Human Capital.

Apa itu Human Capital?

Permasalahan Human Capital

Human Capital / Modal Manusia merupakan sebuah keahlian, keterampilan, pengetahuan, dan kreativitas yang bisa diwujudkan dalam sebuah kemampuan kerja yang dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah layanan profesional dan nilai ekonomi. Human Capital memandang manusia sebagai modal yang memiliki value yang mana jika diinvestasikan dengan baik akan memberikan keuntungan (return of investment).

Apa saja yang dapat Memicu Permasalahan Human Capital?

Permasalahan Human Capital bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal seperti pengangguran, ketimpangan pendapatan antara yang paling kaya dan miskin, distribusi atau pemerataan kue pembangunan dan lain sebagainya.

Contohnya dalam masalah pengangguran. Data dari hasil survei BPS, menunjukkan bahwa meskipun secara presentase jumlah pengangguran usia produktif relatif stabil dalam tiga tahun terakhir, akan tetapi jumlah absolutnya semakin bertambah banyak. Dengan demikian, secara riil jumlah tersebut akan menambah jumlah penduduk yang non produktif semakin banyak. Jika jumlah penduduk usia non produktif jumlahnya bertambah banyak, maka ini berarti, bahwa presentase jumlah penduduk usia produktif yang menganggur akan semakin banyak dibandingkan jumlah usia non produktif atau dengan kata lain rasio ketergantungan usia non produktif terhadap usia produktif semakin tinggi.

Contoh Permasalahan Human Capital di Indonesia

Di Indonesia, Permasalahan Human Capital seringkali terjadi contohnya seperti lemahnya analisa tenaga kerja, manajemen kinerja yang buruk dan lain sebagainya.

1. Lemah Dalam Penggunaan Analisa Tenaga Kerja

Meskipun banyak manajemen SDM yang setuju jika tenaga kerja yang baik adalah aset penting bagi organisasi mereka, mereka juga mengakui jika mereka seringkali tidak menggunakannya secara maksimal dan sesuai dengan potensi yang ada, bahkan terkadang tidak bergerak seiring dengan sebagaimana yang seharusnya, seperti melakukan pengurangan karyawan tapi tidak mencari penggantinya, dan kurang tepat menghitung jumlah karyawan yang diperlukan.

2. Isu Bajak Membajak Karyawan

Perusahaan makin tanggap terhadap kebutuhan karyawan karena tidak ingin kehilangan orang-orang terbaiknya. Kendati demikian, isu bajak membajak karyawan masih sering terdengar. Perusahaan yang ingin melesat memilih membeli orang-orang terbaik dari luar organisasi, kendati harus mengeluarkan biaya yang mahal. Hal ini berisiko menimbulkan suasana yang kurang kondusif bagi perkembangan karir karyawan yang sudah mengabdi selama puluhan tahun di perusahaan tersebut.

3. Paradigma Praktisi Human Capital

Kehadiran generasi baru di lingkungan kerja yang sama sekali berbeda dengan orang-orang sebelumnya atau biasa disebut Gen Y. Paradigma praktisi Human Capital (HC) pun harus berubah. Praktisi HC harus siap menerima generasi baru yang memiliki perilaku dan gaya bekerja yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

Bila praktisi HC tidak dapat merespons situasi ini dengan baik, yang muncul adalah suasana yang tidak kondusif. Alangkah baiknya jika karyawan dari generasi sebelumnya diarahkan untuk menjadi mentor bagi karyawan dari Generasi Y.

4. Manajemen Kinerja yang Buruk

HCM tidak akan terlalu efektif ketika mengelola kinerja karyawan yang ada, jika sistem yang digunakan tidak digerakan dengan tujuan yang sama, serta tidak memiliki pendekatan yang strategis dan taktis. Sehingga sangat disarankan bagi manajemen untuk memperhatikan hal ini.

5. Perundang-undangan Ketenagakerjaan

Masalah tarik ulur Perundang-undangan Ketenagakerjaan di Indonesia, yang menjadi pokok permasalahan antara lain: proses PHK dirasakan terlalu panjang dan jumlah pesangon yang dinilai memberatkan pengusaha; sering timbul masalah yang berkaitan dengan tenaga outsource dan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).

Pada prinsipnya, Human Capital menjadi bagian dari manajemen sumber daya manusia. Hanya saja, Human Capital memandang dan memperlakukan karyawan bukan hanya sekadar sumber daya manusia yang mendukung pelaksanaan tugas atau operasional perusahaan, tetapi juga menjadi aset atau modal utama bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sebagai modal, Human Capital cenderung tak berwujud karena berupa pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kecerdasan yang melekat pada sumber daya manusia. Meski demikian, peranannya tak kalah penting dengan sumber daya keuangan dan peralatan yang dimiliki perusahaan.

Baca juga QA Engineering, Berikut Softskill yang harus dimilikinya